Sunday, January 15, 2012

To: Engkau yang (masih) duduk di sudut Halte.


Hai,
Ini aku lagi, yang kemaren kirim surat.
Aku berasumsi kamu telah menerima suratku yang kemaren karena kertas itu tak ada lagi di tempatnya. Ya kalau bukan kamu mengambil, berarti diterbangkan angin atau diambil orang lain.  Makanya aku berasumsi saja, sukur-sukur benar. Aku yakin kamu agak kesulitan membaca tulisanku yang kata orang-orang kaya cakar ayam. Ditambah dengan tata bahasaku yang kacau balau pasti bikin kamu pusing. Ya semoga kamu ga sampai beli paracetamol. Asal tahu aja nilai Bahasa Indonesia ku paling tinggi 6 (ga penting ya)

Sebenarnya ketika tadi aku melihat tempatmu biasa duduk, aku berharap dapat balasan. Ternyata tidak. Atau jangan-jangan memang kamu nggak menerima suratku kemaren? Ah, tadi kan aku sudah berasumsi surat itu telah kau terima..Labil ya :D

Tadi, aku melihat ada yang beda dari dirimu. Tas kamu baru hahaha… Kemana tas putihmu? Baru juga kemaren aku tulis di surat bahwa tas itu menjadi cirikhas yang membuatku menoleh padamu, eh malah ditukar. Atau jangan-jangan kamu baca suratku dan mengganti tasmu agar aku berpaling darimu? Ah kamu gagal kalau begitu.
Kamu sudah terlanjur jadi bagian hidupku. Iya… Benar, aku mengklaimnya sepihak tanpa persetujuan darimu.  Bahkan sekarang kamu adalah rutinitasku di pagi hari. Seperti sarapan. Tapi tas coklatmu itu bagus kok, atau boleh kubilang apa yang kamu pakai semua terlihat bagus, apapun itu,

Kamu masih menduga siapa aku nggak? Atau kamu sudah tahu, aku yakin tidak… Rencananya tadi aku mau mendekatimu, kemudian kita kenalan, kamu tersenyum dan kita kemudian ngopi-ngopi di warung depan hehehe.. begitu skenarionya tapi kemudian aku urung, entah kenapa keberanianku hilang, mungkin lain kali.
Aku rasa sampai disini dulu, harapanku kali ini semoga benar-benar kamu yang baca surat ini, sukur-sukur kamu balas.


Salam
Lelaki yang (masih)  melihatmu dari jauh.

NB: boleh kasih tanda bahwa kamu yang terima surat ini? Kalau kamu besok pakai tas putih lagi, berarti kamu baca surat ini.

No comments: