Hai Kamu…
Hahaha, akhirnya Aku menulis surat ini juga. Kau mungkin heran (atau nggak?) kenapa di jaman modern ini masih ada yang nulis surat.
Begini, sebenarnya maunya aku kenalan langsung dengan kamu. Kau tahu? kita itu sudah bersama sejak lima bulan lalu. Haaa… Kau pasti langsung nebak-nebak siapa aku. Tapi aku yakin Kau nggak akan tau siapa aku, karena selama lima bulan pertemuan kita (?), tak sedikitpun mata indahmu menatapku, atau bahkan menatap orang-orang lain disekitarmu. Setiap Kau datang pasti selalu duduk di sudut halte ini kemudian seperti tak menghiraukan sekitar, Kau akan langsung menunduk membaca buku yang judulnya entah apa.
Aku masih ingat lima bulan lalu, saat itu hari pertama kerja, aku tidak terlalu memperhatikanmu, namun beberapa hari berikutnya Kau mangalihkan duniaku (kaya iklan ya hehe). Betapa tidak Kau selalu berpenampilan sama, blazer hitam, celana jins hitam dan sebuah tas putih. Dan juga Kau selalu duduk disudut halte ini, dan seperti sudah dibooking, tak ada orang lain ditempat yang Kau duduki sekarang. Ya mau tak mau aku terpaksa meperhatikanmu, dan lama-lama jadi kebiasaan. Aku sampai hafal jam kedatanganmu dan angkot apa yang kau naiki.
Aku masih belum berani mendekatimu langsung, maka surat ini kuanggap sebagai awal perkenalan, siapa tahu setelah ini kita bisa ngopi-ngopi di warung depan :D
Baiklah, untuk awalnya segitu saja dulu. Takutnya jika surat ini terlalu panjang Kau keburu membuangnya ke tong sampah. Oh ya, jika Kau berniat membalas surat ini, selipkan saja balasannya di besi tepat dimana surat ini Kau temukan. Aku pasti membacanya.
Salam
Lelaki yang melihatmu dari jauh.
No comments:
Post a Comment