Wednesday, January 18, 2012

Untuk Jodohku Nanti.

Dear Kamu,
Dalam suratan takdir, kamu adalah jodohku, tulang rusuk pelengkap hidupku, bersama dalam ikatan suci pernikahan.

Lalu aku bertanya, siapakah kamu? Mungkinkah kamu yang kemarin aku temui di toko buku? Atau kamu yang kemarin duduk disebelahku dalam metromini, atau kamu yang adalah seseorang dari masa laluku? Entahlah, yang jelas kamu masih di tanganNya, masih mencari masa untuk menemaniku dan aku masih mencari jalan untuk menemuimu.

Dear Kamu,
Aku kadang mengira-ngira, seperti apa kita nanti bertemu? Aku membayangkan kita secara tak sengaja betubrukan di jalan hingga buku-bukumu berhamburan, kamu memungutnya dan kemudian aku membantu, tanpa sengaja kau memegang tanganmu kemudian mata kita saling bertatapan, dan... ah terlalu Sinetron.
Atau mungkin aku bertemu kamu di teminal bis, menunggu bus antar kota sama sepertiku, aku datang menghampiri dan kita saling berkenalan, bertukar cerita kemudian tukar nomor hape. Atau mungkin kita tak pernah bertemu, tapi tiba-tiba orang tua kita sudah sepakat dan aku pertama kali melihatmu di depan penghulu. Ah untuk skenario pertemuan, khayalanku kadang memang tinggi, tapi aku percaya Tuhan punya caraNya sendiri untuk menyatukan kita, dan kadang tak terduga.

Dear Kamu,
Kata orang, kamu ada ditanganNya, tapi jika tidak diambil kamu akan tetap disana. Aku jadi kuatir. Kamu yang belum datang bahkan disaat waktu mulai luruh, kamu yang belum tersentuh meski tercipta untukku, hingga tempat kita masih dalam bayangan. Kosong. Aku pernah mencarimu, di hiruk pikuknya jalanan, di luasnya samudra,  dalam lebatnya hutan, hingga di keheningan puncak Gunung. Namun tak pernah kudapat kamu, bahkan tanda-tanda pun tiada. Aku juga biasa menunggumu, dari embun mulai jatuh, sampai senja merona malu-malu. Namun hingga kelam menyapu, kamu tak terlihat.

Kadang aku putus asa, benarkah kamu ada, kalau ada kenapa tak mendekat saja? Ketika orang lain begitu mudah menemui miliknya, kenapa aku tak jua menyapamu sampai saat ini. Dan adakah kamu mencariku juga? Atau hanya menunggu? Kamu tahu? Setiap tubuhku mengeluh lelah, kubayangkan indah bersamamu, dan semangatku selalu muncul membayangkanmu dalam dekapanku. Maka, walau lelah, perjalanan ini tak pernah kuhentikan, kulangkahkan dan kuteruskan. Ya.. inilah aku, kuharap kau mau menemuiku di waktu dan tempat yang tepat natinya. (Kalau bisa jangan terlalu lama)

Dear Kamu,
Jika nanti kamu sudah disisiku, aku akan memaksamu untuk membaca ini, kemudian kita akan bersama menertawai waktu yang memperlambat pertemuan kita dan mencemooh jarak yang coba menghalangi kita. Tentu saja, karena saat itu kita telah menang. Jika kau sudah disisiku, percayalah, aku akan selalu menjagamu, membuatmu tersenyum adalah keharusanku dan bahagiamu adalah kewajibanku. Dan kita akan bersama menjalani hidup penuh cinta dengan anak-anak kita  2 orang, atau tiga orang atau kamu mau berapa?

Dear Kamu
Sabarlah menungguku, untuk saat ini aku masih berusaha, kuharap waktu akan bergerak lebih cepat dan jalan yang kulalui masih sama. Jalan untuk menemuimu. Jangan lupa berdo'a agar kamu lepas dari tanganNya dan menjadi milikku.

Salam sayang
Jodohmu Nanti.




.

No comments: