Hai...
Ini ketiga kalinya aku kirim surat, setelah surat pertama dan kedua sepertinya tidak kamu terima. Ya akhirnya aku menyimpulkan kamu tidak menerima setelah hari ini kamu masih memakai tas coklat :(
Tapi entah kenapa aku yakin surat ketiga ini akan kamu baca maka aku buat lagi surat untukmu. Sebenarnya surat pertama dan kedua aku juga yakin, tapi setelah lihat kamu pagi ini kayanya aku salah.
Aku masih berpikir untuk mengenalimu dengan cara langsung ketemu kamu, mungkin besok, atau mungkin lusa, mungkin minggu depan atau kapan-kapan. Kamu mungkin bilang aku pengecut, sementara aku akui saja dulu, tapi aku punya alasan untuk itu, dan suatu saat akan kuberitahu alasannya.
Surat ketiga ini akan singkat saja, aku membuatnya tergesa-gesa karena ada pekerjaan lain yang harus kuselesaikan. Aku masih menunggu balasanmu, jika kamu sempat.
Salam
Lelaki yang memandang dari jauh.
2 comments:
Dear, lelaki yang selalu memandangi dari jauh.
Keyakinanmu mengantarkan semua suratmu sampai ke dalam genggamanku, ku baca berulang dengan nafas tertahan. Ketika titik habis, aku kembali ke huruf pertama, mematut lama, dan demikian seterusnya.
Namun, tahukah kau? Aku selalu mencoba meraih bayangmu di kejauhan, tetapi kenapa kau selalu menyembunyikan rautmu dalam gelap.
Kamu, korengan ya?
#dikeprukmassal #kabur
Hai perempuan yang selalu duduk di sudut halte, ada banyak alasan untukku menyembunyikan raut wajah dalam gelap, karna gelap kadang melindungi dari silaunya cahaya, gunakan pelitamu, kau akan menemukan koreng.. eh mukaku maksudnya.
Post a Comment